Senin, 14 Desember 2015

Pejuang Desa di Atas Awan


Desa Waerebo!!!!!

Desa yang terletak sangat terisolasi dari banyaknya mata yang memandang, desa Waerebo ini berada di atas gunung-gunung megah di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kecamatan Satarmese Barat.
Ketika tiba di Desa Waerebo
Karena tempatnya yang sangat terisolasi dan butuh perjuangan untuk bisa sampai ke desa ini, tidak semua wisatawan bisa dengan mudah berkunjung ke desa ini. Dengan cara menempuh perjalanan kaki menanjak sekitar 4 jam, dan pulang pergi mencapai 8 jam belum ditambah dengan istirahat di tengah jalan.

Desa ini awalnya dikenal oleh wisatawan mancanegara dibandingkan dengan wistawan domestik, hal ini dikarenakan banyak wisatawan luar negeri yang datang ke daerah ini dibandingkan dengan wisatawan domestik yang jarang datang ke tanah Flores ini. Pada tahun 2008, pak Yori dan rekan-rekanya datang ke desa Waerebo, tidak dapat dipungkiri bahwa pak Yori dan rekanya merupakan wisatawan domestik pertama yang datang ke desa Waerebo ini setelah banyaknya wisatawan mancanegara yang silih datang berganti. Pak Yori dan rekan-rekannya merupakan arsitek yang sangat penasaran dengan bentuk bangunan Mbaru Niang, yaitu rumah khas desa Waerebo, rumah ini merupakan rumah adat desa yang terkenal dengan keunikan kerucutnya dan memiliki 6 lantai.
Lebih dari dasawarsa terakhir, jumlah mbaru Niang yang seharusnya ada 7 rumah, hanya tinggal 4 rumah saja, dikarenakan tidak adanya biaya renovasi sehingga mbaru Niang ini terbengkalai dimakan usia. Namun dengan datangnya pak Yori dan rekanya, mereka membantu biaya renovasi mbaru Niang sehingga warga desa dapat merenovasi 3 rumah yang telah rusak dan juga semenjak itu banyak wisatawan domestik yang datang ke desa Waerebo.
Perjalanan menuju Wae rebo
Untuk bisa mencapai desa Waerebo ini, wisatawan memulai trekking mereka dari desa Denge (desa yang paling dekat dengan desa waerebo jarak 9km). Jika wisatawan tiba di desa Denge malam hari, maka mereka harus stay malam itu untuk menunggu pagi harinya, karena jalan menuju desa cukup membahayakan dilihat dari tekstur tanah yang mudah longsor dan juga harus menembus hutan yang cukup lebat sehingga ada pelarangan wisatawan yang datang ke desa Waerebo harus siang hari tidak boleh malam hari.

Di desa Denge, wisatawan bisa menginap di homestay Wejang Asih milik Pak Blasius Monta — juga orang Wae Rebo. Di dekat homestay Wejang Asih ini pula terdapat Pusat Informasi dan Perpustakaan Desa Wae Rebo. Sehingga wisatawan bisa mendapatkan pengetahuan lebih mengenai desa Waerebo. Dengan menginap di homestay milik pak Blasius ini, wisatawan bisa menyiapkan tenaga untuk trreking selama 4 jam menuju desa Waerebo dan dengan membayar sebsar Rp 125.000/orang dengan fasilitas 1 kamar diisi oleh 2-3 orang, makan siang, makan malam dan juga kamar mandi yang bersih.

Homestay di Desa Denge
Selain desa yang terisolasi dan juga Mbaru niang yang menjadi ciri khas desa ini, terdapat satu hal lagi yang menjadi ciri khas dari desa ini yaitu Kopi Waerebo, kopi yang dibuat oleh tangan-tangan asli desa Waerebo, kopi ini menjadi salah satu sumber mata pencaharian warga desa, karena kopi nya yang juga enak dan memiliki beberapa jenis kopi yang berbeda sehingga wisatawan bisa memilih kopi mana yang pas untuk mereka.

Bila wisatawan ingin menginap di desa Wae Rebo, warga desa telah menyediakan kasur, bantal dan juga faslitas lainya untuk wisatawan yang ingin menginap di Mbaru Niang tersebut. Terdapat larangan bagi wisatawan yang baru tiba di desa ini, yaitu dilarang mengambil gambar apapun sebelum melakukan upacara penyambutan oleh warga desa Waerebo, setelah melakukan penyambutan wisatawan baru diperbolehkan mengambil gambar disana.
Kudapa yang disediakan ketika tiba di Waerebo

Pengalaman yang tak akan terlupa untuk bisa datang dan mengunjungi desa di tengah gunung megah ini, desa khas yang tak ada duanya.

 

Menikmati Keindahan Pesona Air Terjun Muru Keba

Assalamualaikum WR.WB.

Salam sejahtera untuk kita semua, semoga teman-teman membaca blog ini dalam keadaan sehat dan selalu dilindungi Tuhan Yang Maha Esa.

Pada postingan kali ini saya ingin menunjukkan keindahan air terjun yang masih sangat jarang orang tahu. Yup, MURU KEBA! Air terjun Muru Keba merupakan air terjun yang berada di wilayah desa Waturaka, berada tepatnya di Ende, NTT. Desa Waturaka ini merupakan desa yang amat sangat ramah tamah warga nya serta desa ini juga baru dijadikan sebagai desa wisata yang dibantu oleh Swiss Contact dari segi dana maupun juga dari segi ilmu dalam membantu warga desa dalam menangani tamu yang datang.
Ketenangan desa wisata Waturaka, Ende, NTT
Sudah banyak wisatawan yang datang ke desa Waturaka ini, terutama wisatawan mancanegara. Di desa tersebut juga ada kakak kelas kami saat kamu berkunjung yang sedang melakukan KKN di desa Waturaka sebagai pengajar bahasa Inggris, yaitu Kak Nadia. Banyak warga desa yang mengakui bahwa kak Nadia sangat membantu warga dalam segi bahasa, karena minimnya pendidikan warga yang menjadikanya kurang bisa berkomunikasi dengan wisatawan mancanegara.

Mayoritas wisatawan yang sudah pernah datang ke desa wisata ini ingin balik berkunjung kembali dikarenakan keramahtamahan yang sungguh hangat dan juga perlakuan ikhlas yang terlihat dari wajah penduduk warga Waturaka. Di sekitar desa, terdapat banyak atraksi wisata yang menjadikanya daya tarik tersendiri. Terdapat kebun yang sangat luas dengan berbagai sayur mayur, peternakan babi, tempat pemandian air panas dan juga yang paling menarik bagi saya adalah Air terjun Muru Keba yang begitu menyegarkan.

Bersama Om Boy dan Keluarga

Untuk dapat mencapai air terjun ini, kami harus berjalan tidak jauh sekitar kurang lebih 15 menit menembus hutan untuk bisa mencapai air terjun ini. Kami juga ditemani oleh warga sekitar dan juga pemandu wisata sebagai penunjuk arah. Dengan aksesibilitas yang seadanya dan kurang memadai kami masih bersemangat dan segera ingin cepat tiba disana. Tiba di air terjun tersebut, saya dan teman-teman langsung tertakjub dengan kesegaran air terjun yang berada di depan mata tersebut. Tidak pikir panjang kami pun segera melepas alas kaki dan langsung masuk ke dalam area air terjun kami pun bermain air bersama disana, sangat segara terutama ketika kami berada di bawah air terjun yang turun langsung dari atas.

Antusias kami saat bermain air
Setelah puas bermain air di bawah air terjun, kami semua mengeringkan badan dan bersiap untuk berjalan turun untuk pulang ke desa Waturaka bersama-sama. Tiba di rumah kamipun mandi dan segera istirahat. Acara sore hari kami dikumpulkan di rumah ketua adat desa Waturaka untuk diskusi setelah itu kami juga diajar untuk mengitari desa yang ternyata sangat luas dengan kebun yang rapi dan juga sangat subur. Terdapat sangat banyak tanaman sayur-sayuran yang sedang panen dan juga terlihat sangat segar. Beberapa sayur yang saya lihat adalah wortel, cabai, kol, labu, terong, beras merah, beras putih, buah strawberry, buah markisa, jagung, dan lainya sampai saya pun lupa sangking banyaknya sayur dan buah yang dipanen sendiri di desa tersebut.
Pemandangan hijau sejauh mata memandang di kebun desa
Selain sayur, saat kami berkeliling, kami melihat terdapat beberapa kandang babi beserta keluarga nya dan anak bayi nya yang masih kecil-kecil, pemandangan yang sangat jarang dilihat langsung oleh mata kepala sendiri. Bahkan ini kali pertama saya melihat babi hutan sebanyak itu hihihihi. Sangat unik dan juga sangat mengagumkan. Sambil berkeliling mataharipun mulai terbenam perlahan. Kami pun mempercepat jalan kami dan terakhir kami datang ke pemandian air panas yang saat itu sangat tepat dengan banyaknya warga yang sedang membersihkan diri. Sehingga kami tidak lama disana lalu kamipun pulang ke rumah masing-masing.

Babi Hutan yang di pelihara oleh warga desa
Setelah beristirahat sebentar dirumah dan makan, kami segera bergegas untuk melihat pertunjukkan oleh warga desa Waturaka yang sangat menarik. Warga desa berpakaian adata dan melakukan tarian dan juga nyanyian adat khas NTT yang unik dan tak terlupa. Dengan udara yang sangat dingin kami tetap bertahan karena keantusiasan yang sanat besar terhadap pertunjukan yang telah disiapkan oleh warga desa. Akhir pertunjukkan pun, kami semua diajak menari bersama dengan warga desa dengan bergandengan tangan membentuk lingkarang sambil menyanyi khas dari desa Waturaka. Malam itu ditutup dengan kehangatan yang tak terlupa hingga pagi-pagi nya dengan berat hati kami harus melanjutkan perjalanan kami dan pergi meninggalkan desa Waturaka. Dua hari satu malam yang tidak pernah terlupa J

Pertunjukan yang diadakan oleh warga desa
 


Sekian blog kali ini,

Terimakasih banyak J

Wassalam Wr.Wb.

Sabtu, 12 Desember 2015

Mengenal Flores lebih dalam :)

Assalamualaikum WR.WB.

Flores..
hmm, siapa sih yang nggak tau Flores? hihihi
mungkin sebagian besar masyarakat Indonesia pernah mendengar kata Flores. Yup yup, Flores merupakan salah satu destinasi yang sangat mengagumkan yang berada di bagian wilayah tengah negara Indonesia.

Siapa yang nggak bangga punya kekayaan alam yang luar biasa, indah di segala pandangan dan sangat mengagumkan. Arti kata dari Flores ini dari bahasa Portugis, yang berartikan "bunga" hemm seperti artinya Flores memang sangat indah seperti bunga. Berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Flores termasuk dalam gugusan Kepulauan Sunda Kecil bersama Bali dan NTB, dengan luas wilayah sekitar 14.300 km².


Lokasi Pulau Flores

Penduduk di Flores, pada tahun 2007, mencapai 1,6 juta jiwa. Puncak tertinggi adalah Gunung Ranakah (2350m) yang merupakan gunung tertinggi kedua di Nusa Tenggara Timur, sesudah Gunung Mutis, 2427m di Timor Barat. Pulau Flores bersama Pulau Timor, Pulau Sumba dan Kepulauan Alor merupakan empat pulau besar di Provinsi NTT yang merupakan salah satu provinsi kepulauan di Indonesia dengan 566 pulau. Flores, dengan luas, jumlah penduduk dan sumber daya baik alam maupun manusia yang dinilai cukup memadai, kini tengah mempersiapkan diri menjadi sebuah provinsi pemekaran di NTT. Di ujung barat dan timur Pulau Flores ada beberapa gugusan pulau kecil.

Di sebelah timur ada gugusan Pulau Lembata, Adonara dan Solor, sedangkan di sebelah barat ada gugusan Pulau Komodo dan Rinca. Sebelah barat pulau Flores, setelah gugusan pulau-pulau kecil tersebut, terdapat pulau Sumbawa (NTB), sedangkan di sebelah timur setelah gugusan pulau-pulau kecil tersebut, terdapat kepulauan Alor. Di sebelah tenggara terdapat pulau Timor. Di sebelah barat daya terdapat pulau Sumba, di sebelah selatan terdapat laut Sawu, sebelah utara, di seberang Laut Flores terdapat Sulawesi.
Suku bangsa Flores adalah percampuran etnis antara Melayu, Melanesia, dan Portugis. Dikarenakan pernah menjadi Koloni Portugis, maka interaksi dengan kebudayaan Portugis sangat terasa dalam kebudayaan Flores, baik melalui genetik, agama, dan budaya.

Flores memiliki satu dari sekian satwa langka dan dilindungi di dunia yakni Varanus komodoensis atau lebih dikenal dengan Biawak raksasa. Raptil ini hidup di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, keduanya berada di Kabupaten Manggarai Barat, Flores Barat. Selain Pulau Komodo dan Pulau Rinca yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Komodo, Flores juga memiliki satu Taman Nasional lagi yang terletak di Kabupaten Ende, yakni Taman Nasional Kelimutu. Daya tarik utama Taman Nasional Kelimutu adalah Danau Tiga Warna-nya yang selalu berubah warna air danaunya. Akan tetapi sesungguhnya di dalam Kawasan Taman Nasional Kelimutu itu tumbuh dan berkembang secara alami berbagai jenis spesies tumbuhan dan lumut.

Oleh karena itu pada awal tahun 2007, pihak pengelola Taman Nasional Kelimutu melai mengadakan identifikasi terhadap kekayaan hayati TN Kelimutu untuk kemudian dikembangkan menjadi Kebun Raya Kelimutu. Jadi, nantinya para wisatawan yang datang ke Kawasan Wisata Alam Kelimutu, selain dapat menikmati keajaiban Danau Tiga Warna, juga dapat mengamati keanekaragaman hayati dalam Kebun Raya Kelimutu.
Di Mataloko, Kabupaten Ngada terdapat sumber panas bumi yang saat ini sedang dikembangkan menjadi sumber listrik. Di Soa, sebelah timur kota Bajawa, ibu kota kabupaten Ngada terdapat tempat pemandian air panas alami. Banyak turis asing yang datang ke sana.
Di Riung, utara kabupaten Ngada, terdapat taman laut 17 Pulau yang seindah Taman laut Bunaken di Manado. Yang unik dari taman laut ini adalah terdapat sebuah pulau yang bernama pulau Kelelawar yang menjadi tempat tinggal ribuan kelelawar.

Pada bulan Oktober lalu, saya dan teman-teman mendapat kesempatan emas untuk dapat mengunjungi Flores yang indah tersebut. Pada awalnya saya masih kurang tertarik dengan Flores, namun begitu tour berlangsung, sungguh saya tidak kecewa dan saya sangat senang karena telah mengikuti tour ke Flores tersebut. Rute yang kami ambil yaitu kami berangkat dari Bandung transit di Denpasar karena tidak ada penerbangan langsung menuju Labuan Bajo sehingga kami harus transit di Denpasar, dari DPS kami terbang langsung ke LBJ atau Labuan Bajo. Sungguh pemandangan yang sangat indah ketika kami berada di atas pesawat rute DPS-LBJ, keindahan alam yang sungguh menawan dari atas. terdapat sangat banyak pulau-pulau kecil yang tersebar luas di laut yang biju nan jernih, kekayaan alam yang masih sangat terjaga dan sungguh pemandangan yang tak pernah bisa terlupa walau hanya melihat dari atas pesawat saja.


Pemandangan rute DPS-LBJ


Dengan melihat pemandangan yang begitu indah, saya langsung tidak sabar untuk segara menginjakan kaki di Labuan Bajo. Waktu yang ditunggu pun tiba, saya dan teman-teman sangat bersemangat ketika tiba di bandara Komodo Labuan Bajo, dari bandara kami langsung berjalan kaki menuju hotel yang jaraknya tidak jauh dari bandara sekitar 5 menit kami tiba dan langsung disambut oleh warga setempat, setelah itu kami coffe break dan langsung masuk kedalam kamar masing-masing.
Acara penyambutan ketika tiba di Labuan Bajo

Waktu yang diberikan kepada kami untuk tour di Flores adalah 6 hari 5 malam dan hal yang sangat unik dalam perjalanan kali ini adalah hampir setiap malam kami menginap di tempat yang berbeda jadi kami harus selalu siap siaga dalam mengatur barang-barang kami sehingga tidak tertinggal di satu tempat. Hari pertama setalah kami tiba di hotel, kami diberi waktu 1 jam untuk bersiap-siap menuju atraksi wisata pertama, kami pergi ke Goa Batu Cermin yang berada sekitar 10 km dari hotel, untuk menuju kesana kami disewakan bus kecil seperti elf namun masih sangat sederhana tidak sebagus di kota-kota besar lainnya.

Batu Cermin

Tiba di Goa Batu Cermin saya sangat takjub karena goa tersebut memiliki skalaktit yang berkilau seperti cahaya yang memancar. Menurut keterangan dari pemandu wisata yang berada disana, goa batu Cermin ini biasanya terkena sinar matahari pada pagi hingga siang hari dan cahaya matahari tersebut memantul ke batu yang disebut batu Cermin tersebut, sehingga batu tersebut memancarkan sinar yang sungguh indah. Sayangnya, himbauan dari petugas wisatawan yang tidak boleh menyentuh batu berkilau tersebut tidak digubris oleh wisatawan yang datang sehingga batu tersebut semakin lama semakin terkikis karena banyak disentuh oleh wisatawan. Setelah berkunjung ke Goa Batu Cermin kami langsung pergi menuju hotel namun diperjalanan kami berhenti untuk melihat sunset yang sangat mengagumkan. Terletak di pinggir jalan, dinamakan dengan Bukit Cinta dikarenakan keindahan panoramanya dan juga sunset yang begitu mengagumkan. pemandangan matahari terbenam sekaligus pulau-pulau kecil yang terpapar indah di tengah laut dapat kita lihat dalam sekali pandangan mata. Sungguh indah bukan main.

Pemandangan sunset yang indah dari Bukit Cinta
Secara keseluruhan, kami mengitari pulau Flores dari mulai Labuan Bajo hingga Maumere :) cukup melelahkan, pada perjalanan kali ini modal utama adalah fisik yang harus kuat, menjaga kesehatan tubuh dari awal perjalanan hingga akhir perjalanan. Selama kami berada di pulau Flores ini kami ditemani oleh guide yang berbeda yang pertama adalah Om Gaba dan kedua adalah Om Dafro hihi mereka berdua merupakan pemandu wisata yang sangat baik, ramah dan juga memiliki wawasan yang luas sehingga hampir semua pertanyaan yang kami ajukan terjawab dengan memuaskan.


2 dosen kami dan 2 pemandu selama di Flores


Sekian untuk posting-an kali ini, terimakasih banyak

Wassalam :)




Selasa, 06 Oktober 2015

My Lamongan :)

Assalamualaikum Wr.Wb.
Pada post kali ini, saya akan mencoba untuk memberikan informasi kepada anda mengenai surga atraksi wisata yang berada di Pulau Jawa.

Nah, pada perjalanan saya kali ini, hmm pas banget moment nya pas lagi lebaran 2015 alias sekitar bulan juni-juli kemarin itu. Pada kesempatan mudik kali ini, saya dan keluarga memang sudah ada niat untuk silaturahim dengan keluarga besar sekaligus ada niat untuk explore jalan-jalan di kampung halaman kami.

Letak kampung halaman orang tua saya berada di timur pulau Jawa, yaitu Lamongan dan juga Banyuwangi. Lamongan merupakan kampung halaman dari ibu saya, disana masih banyak sanak saudara yang tinggal disana terutama tante,bude, dan juga nenek, rumah nenek saya berada di Paciran desa Blimbing, tidak dikota sih tapi...itu yang bikin beda dengan Banyuwangi kampung halaman ayahku yang berada di jantung kota Banyuwangi sehingga ketika kami mudik, kami merasakan sensasi yang berbeda diantara kedua kampung halaman tersebut hihihi.



Untuk Lamongan sendiri, disana memiliki banyak potensi atraksi wisata yang cukup menarik banyak pengunjung. Salah satunya adalah Tanjung Kodok. Saat saya kecil dulu, saya sangat sering diajak ke pantai Tanjung Kodok ini oleh Om dan sepupu aku. Kami sangat senang sekali ketika kami diajak disana. Dan dahulu pantai Tanjung Kodok masih sangat sepi oleh pengunjung dan belum ada perusahaan yang mengelola atraksi tersebut sehingga masih sangat natural dan sangat indah. Ombak yang sedang, batuan karang yang indah, membuat saya dan sepupu saya kegirangan setiap kali datang ke pantai Tanjung Kodok tersebut. Setelah lama saya tidak mudik ke Lamongan, pantai Tanjung Kodok yang sekarang berbeda dengan yang dahulu. Dahulu setiap orang masih dapat bersantai dan mengunjungi pantai tersebut, namun sekarang, sayangnya, salah satu perusahaan telah membangun resort untuk bisnis mereka. Sehingga warga sekitar sudah tidak bisa lagi mengunjungi dan menikmati pantai tersebut. Oh iya, mengapa pantai ini disebut dengan pantai Tanjung Kodok? karena, diujung batu karang pantai tersebut terdapat batu Kodok yang cukup besar sehingga batu tersebut terlihat dari jauh oleh pengendara yang melewati daerah tersebut.


Nahhh, tapi kabar gembiranya adalah... walaupun warga sudah tidak bisa menikmati pantai Tanjung Kodok lagi, perusahaan yang membangun Tanjung Kodok Resort tersebut membangun 2 atraksi wisata yang bersebelahan dengan resort tersebut. hmm kedua atraksi buatan tersebut adalah Maharani ZOO dan WBL "Wisata Bahari Lamongan". WBL ini merupakan satu-satunya atraksi wisata buatan yang digemari oleh wisatawan sekitar Lamongan dan juga wisatawan diluar wilayah Lamongan. Banyak wisatawan dari Surabaya yang datang ke WBL dan Maharani Zoo ini.. sehingga banyak wisatawan yang datang ke Lamongan karena adanya WBL dan Maharani Zoo.

""Terletak di pesisir utara Pantai Jawa, tepatnya di kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan – Jawa Timur, Wisata Bahari Lamongan (WBL) menawarkan oase tersendiri bagi wisatawan. Berdiri sejak tahun 2004 sebagai hasil pengembangan objek wisata yang telah ada sebelumnya, yaitu Pantai Tanjung Kodok.
 
Memadukan konsep wisata bahari dan dunia wisata dalam areal seluas 11 hektare, WBL siap memanjakan pengunjung dengan konsep one stop service mulai jam 08.30-16.30 WIB setiap harinya. Didukung pula dengan hadirnya 3 wahana baru setiap tahunnya.
 
Selain itu tersedia pula fasilitas pendukung seperti Pasar Hidangan, Pasar Wisata, Pasar Buah dan Ikan serta fasilitas umum lain seperti Masjid, Klinik, ATM, Tempat Menyusui Ibu & Bayi, Toilet, Free WIFI, Tempat Parkir dan lain sebagainya.
 
Terhubung dengan Tanjung Kodok Beach Resort dan Maharani Zoo & Goa, menjadikan perjalanan wisata anda semakin nyaman, lengkap dan berkesan." (http://wisatabaharilamongan.com/)

Untuk tiket masuk kedua atraksi ini hmm menurut lumayan mahal untuk warga sekitar, tapiiii kalo misalnya kita yang dari luar kota, hmm harga tersebut berada di tarif sedang dan bagus juga kok tempatnya hihih.

Apa saja sih yang terdapat di dalam WBL? hmm, WBL ini semacam Ancol yang berada di Jakarta. Jadi ga heran kan kalo banyak wisatawan yang datang dari luar kota Lamongan. Hal yang terdapat didalam WBL adalah wahana permainan seperti yang ada di Dufan. Selain itu ada juga kolam renang untuk anak-anak dan juga untuk dewasa. Di dalamnya juga terdapat banyak toko makanan yang tersedia bila pengunjung lapar dan ingin makan hihihi. yaa WBL miripmirip dengan Dufan :)



Hmm, kalo udah puas main-main di WBL, wisatawan bisa langsung nyebrang nih ke Maharani ZOO. Terdapat skybridge gitu deh penghubung antara WBL dan Maharani Zoo. Di dalam Maharani Zoo terdapat banyak sekali jenis binatang dengan spesies yang lucu-lucu hihih. Selain itu juga...hmm terdapat Goa Maharani yang dalamnya masih bagus kok, hihi banyak Skalaktit dan Skalakmit hhih maaf ya kalau salah :') Didalamnya kita bisa melihat keajaiban alam di dalam Goa yang sudah sangat lama itu, namun tenang.. didalmnya bersih kok hihihi :3



Nahh bagi temen-temen yang suatu saat nanti mau ke Lamongan, jangan lupa ya mampir ke WBL, Maharani Zoo dan juga Tanjung Kodok. InshaAllah ga ngecewain kamu :)


Makasih temen-temen,
Wassalamualaikum Wr.Wb.




Selasa, 29 September 2015

Floating Market Lembang

Floating Market Lembang dengan konsep menyerupai pasar terapung di Banjarmasin menawarkan keindahan wisata alam sekaligus wisata kuliner dengan suguhan menu bercitarasa tinggi. Kesemuanya dibalut dalam konsep pasar terapung yang unik dan menarik.

Pemandangan indah yang disuguhkan 
Area Floating Market ini diresmikan sejak Desember 2012 lalu. Tak butuh waktu lama bagi salah satu tempat wisata Lembang ini untuk menarik perhatian para penikmat perjalanan. Hanya dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, Floating Market Lembang Bandung telah populer di seantero negeri bahkan hingga ke mancanegara. Hal ini ditunjukkan dari data statistik kunjungan wisatawan yang terus mengalami grafik kenaikan setiap tahunnya.

Keunikan khas Floating Market Lembang yang berpadu dengan ragam fasilitas dan wahana modern yang menarik adalah alasan utama dibalik jumlah kunjungan wisatawan yang selalu ramai mengunjunginya.

Untuk dapat masuk ke kawasan wisata tersebut, Anda hanya perlu membayar harga tiket masuk Floating Market Lembang yang terbilang murah, cukup dengan Rp 10.000 di hari kerja dan Rp 15.000 di hari libur per orang. Ini belum termasuk biaya parkir sebesar Rp 5 ribu. Tetapi ada yang unik, tiket parkir mobil dapat Anda tukarkan dengan lemon tea, choco latte, atau coffe latte di Floating Market Lembang ini.


Sampai saat ini Floating Market Lembang masih menjadi salah satu daya tarik wisatawan yang datang ke Lembang, karena di dalam Floating Market Lembang terdapat banyak hal yang dapat dilakukan oleh wisatawan yang datang seperti:
  • Bersantai-santai dipinggir danau sambil menyantap kudapan
  • Mencicipi kuliner yang dijual di atas perahu
  • Memberi makan angsa dan bebek di danau
  • Berfoto dengan latar pemandangan indah
  • Mencoba atraksi di air seperti Sepeda Air, Kano dll
Di dalam Floating Market Lembang anda dan keluarga juga dapat merasakan sensasi yang menyenangkan ketika berada didalam, karena dengan melihat keindahan alam yang indah anda dan keluarga bisa menikmati pemandangan gunung Tangkungan Perahu dan Danau bersih secara sekaligus ketika anda dan keluarga berada di Floating Market Lembang. Sambil menikmati pemandangan indah anda sekeluarga juga dapat membeli beberapa makanan dan minuman yang dijual ditas perahu kecil dipinggiran danau sehingga dapat menambah keasyikan anda saat menikmati suasana di Floating Market Lembang. Salah satu hal yang cukup unik di sini adalah ketika anda ingin bertransaksi maka anda harus menukarkan uang anda dengan koin khas Floating Markert Lembang terlebih dahulu ke counter yang tersedia, karena para penjual makanan dan minuman disana tidak menerima uang rupiah sehingga kita harus menukar uang kita terlebih dahulu.


Free Beverage by changing your ticket entry and use Coin for the transaction here :)

Selain makanan dan minuman dengan nuansa yang menenangkan, wisatawan yang datang kesini juga disuguhkan dengan beberapa area lokasi unik didalamnya, seperti masuk ke dalam area Taman Miniatur Kereta Api.
Dengan mengeluarkan kocek sebesar Rp 15.000/orang kita dapat melihat kereta api mini yang sedang berjalan diatas rel mini pula. Didalam area tersbeut anda juga bisa melihat rel yang panjang, jembatan rel dan juga adanya stasiun para penumpang untuk menunggu datangnya kereta tersebut.


Tak jauh dari lokasi Taman Miniatur Kereta Api, anda akan melihat Taman Kelinci. Untuk masuk ke dalam taman ini anda juga harus mengeluarkan biaya yang tak terlalu mahal, biasanya taman ini sering dikunjungi oleh anak-anak, selain menambah wawasan mengenai kelinci, anak-anakpun juga tidak sungkan  untuk bermain dengan kelinci yang berada disana. Terdapat beberapa jenis kelinci didalamnya yang sangat menggemaskan, anak-anakpun bebas bermain dengan kelinci namun harus tetap diawasi ya…


Bagi anda yang ingin memberi makanan kepada angsa dan ikan, anda bisa melakukanya dengan senang hati di area Floating Market ini. Dengan hanya membeli makanan untuk angsa dan ikan seharga Rp 5.000/bungkus anda dapat memberi makan ikan dan angka tersebut. Dan…ikan disana sangat besar-besar loh,sepertinya karena diberi makan terus menerus oleh pengunjung yang datang hihihi…

Untuk aktivitas lainnya, anda juga bisa mengabadikan diri anda ketika berada di   leisure park ini dimanapun lokasi tempatnya, karena dikawasan ini wisatawan bebas mengambil gambar diri dimanapun mereka inginkan. 

Jangan merasa khawatir ketika berada di Floating Market Lembang, karena sarana dan prasarana yang terdapat di Floating Market cukup lengkap, dan untuk toilet serta musholla nya juga cukup memadai dan yang pastinya bersih sehingga membuat wisatawan yang datang menjadi nyaman.



oh iya, satu hal lain yang terdapat di kawasan Floating Market, yaitu Clothing Market yang berada di sebrang area Floating Market, tepatnya di kawasan parkir. jadi, clothing market ini merupakan toko yang isinya menjual berbagai jenis baju, mulai dari baju anak hingga baju orang dewasa, sehingga tempat ini juga bisa menjadi salah satu toko belanja bagi wisatawan yang ingin membeli berbagai baju. Untuk harga baju yang ditawarkan cukup standar seperti harga baju-baju lainya. selain menjual baju, disana juga menjual tanaman Kaktus yang sangat lucu dan menarik hati...


Sekian untuk blog kali ini,
Terimakasih :)